Senin, 29 September 2014

Cinta Dalam Hatiku


Disaat hadirmu dihatiku, membawa berjuta keindahan, menukar cerita mengukir kata, nuansa kasih bertaut asa yang bergelora direlung asmara dan jiwa. Meski aku rapuh tapi aku tegar, meski aku buta tapi aku bisa melihat kebenaran, meski aku lumpuh tapi aku bisa berjalan, aku tahu bahwa semua yang ada didepanku hanyalah samar.

Aku tak ingin batinmu tersiksa olehku, demi kebahagiaanmu, aku rela dan ikhlas sepenuh hati untuk melepasmu. Namun bila harus berakhir semua sampai dini, aku ingin berakhir dengan baik, karena kita mengawalinya dengan cara yang baik, bila memang tak ada lagi cinta dan kasih sayang, anggap saja kita tidak pernah bersama, anggap saja aku tidak pernah hadir menyentuh hatimu.

Mungkin inilah jalan terbaik untuk kita, menemukan jati diri dan sosok sejati. Tak pernah terlupakan dalam hidupku, bahwa cinta pernah hadir di hati kita, pernah bertahta di dalam jiwa kita, cinta pernah membawa bahagia untuk kita, cinta pernah membawa airmata untuk kita, cinta pernah memberi arti bagi diriku, cinta pernah menjadi indah dalam hidupku.

Ketika raga tak kuasa bergerak, bibir tak mampu mengundang tawa, hatiku tersentuh luka, kenyataan hidup begitu sulit sehingga aku merasa tak bisa memikulnya lagi, apa yang bisa membuat aku bangkit kembali untuk mencoba bertahan ?, lalu terus berjuang ?
Apa yang bisa membuat aku tetap bertahan di jalan ini ?

Satu hal yang pasti, keyakinan yang kuat, bahwa sesulit apapun hidup ini pasti akan dilalui, karena dalam hidup ini kita tidak pernah sendirian, ada Allah bersama kita, Dia akan memberi kekuatan melalui doa dengan penuh pengharapan. Itulah yang membuat diriku bisa tetap bertahan.

Lalu, kehadiran orang-orang yang mencintaiku.
Terkadang hal-hal yang kuanggap sepele, bisa membuat aku bertahan, bertahan, dan terus bertahan.

Perhatian, doa, dan cinta dari orang-orang terdekat adalah salah satu sumber kekuatanku. Diriku merasa berarti, merasa dicintai, dibutuhkan, sehingga mengerahkan segenap kekuatan untuk melanjutkan hidup. Melanjutkan perjuangan yang tak akan pernah ada ujungnya sampai mati, sebab kuat itu bukan pada saat aku bisa mendapatkan, namun saat aku bisa memberi. Meskipun bagimu tidak berarti.

Kuat bukan saat aku bisa memenangkan segala kompetisi dalam hidup, tapi saat aku jatuh dan harus kecewa, lalu bangkit kembali untuk bertahan dan melanjutkan perjuangan.
Jika Allah mengizinkan kita hidup bersama, yakinlah suatu saat nanti Allah akan mempertemukan kita kembali, Insya'Allah,

Tabahkanlah hatimu dan lupakanlah aku. Aku doakan semoga engkau bahagia.
Selamat berpisah untukmu yang pernah mewarnai indahnya pelangi dihatiku.

Akhir kata, Semoga Allah selalu menjaga dan melindungi kita. Amiin.

By : Arlin, SKM


Lokasi: Banda Aceh, Banda Aceh, Aceh, Indonesia

0 komentar: